ATMOSFER
o Pengertian atmosfer : Berasal dari bahasa Yunani, yaitu
atmos (uap) dan shpaira (bola/bumi). Jadi, atmosfer mempunyai pengertian
selubung berwujud gas yang mengelilingi bumi
o Komposisi atmosfer : Atmosfer terdiri dari berbagai macam
gas. Ketebalan atmosfer mencapai 10.000 km dari permukaan laut. Makin tinggi,
lapisan udara makin tipis. Dalam keadaan kering susunan udara adalah sebagai
berikut :
1.
Nitrogen = 78,08%
2.
Oksigen = 21%
3.
Karbondioksida =
0,03%
o Manfaat Atmosfer Bagi Kehidupan :
1.
Untuk melindungi bumi
dari jatuhnya batuan meteor
2.
Memantulkan gelombang
radio/TV
3.
Filter sinar
ultrviolet matahari
4.
Tempat terjadinya
gejala cuaca seperti hujan, angin, awan
o Cuaca dan Iklim :
§ Cuaca adalah rata-rata keadaan udara pada suatu saat di
suatu tempat. Ilmu yang mempelajari cuaca dinamakan meteorologi.
§ Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada tempat yang luas
dan dalam waktu yang lama (10–30 tahun). Ilmu yang mempelajari iklim disebut
klimatologi.
Unsur-unsur Pembentuk
Cuaca dan Iklim :
o
Suhu
o
Kelembapan
o
Curah hujan
o
Angin
o
Tekanan udara
o
Penyinaran matahari
·
Suhu
§ panas dinginnya udara.
§ Alat pengukur suhu disebut termometer.
§ Pada umumnya suhu di permukaan bumi dipengaruhi oleh
banyak-sedikitnya panas matahari.
§ Faktor yang mempengaruhi banyak-sedikitnya panas yang
diterima bumi antara lain:
1.
Sudut datang matahari
2.
Lamanya penyinaran
3.
Awan
4.
Keadaan tanah
5.
Angin dan arus laut
6.
Relief bumi.
§ Pemanasan udara dibedakan atas:
1.
Langsung
§ Absorbsi: penyerapan radiasi matahari.
§ Refleksi: pemantulan sinar matahari.
§ Difusi: penghamburan sinar matahari.
2.
Tidak langsung
§ Konduksi: penerusan energi.
§ Konveksi: pemanasan udara secara vertikal.
§ Adveksi: pemanasan udara secara horizontal.
§ Turbulensi: pemanasan udara yang tidak teratur.
·
Kelembapan
§ Kelembapan/lengas udara: jumlah uap air yang terkandung
dalam udara. Alat pengukur kelembapan disebut higrometer.
§ Jenis kelembapan :
§ Kelembapan relatif/nisbi: perbandingan jumlah uap air yang
dikandung dengan jumlah maksimal uap air yang dapat dikandung pada suhu dan
tekanan yang sama.
§ Kelembapan mutlak/absolut: jumlah uap air setiap 1 m3udara
(gram/m3).
·
Curah hujan
§ Curah hujan: banyaknya hujan yang jatuh.
§ Faktor yang mempengaruhi curah hujan di Indonesia
a.
Terletak di daerah
tropis.
b.
Banyak terdapat
pegunungan tinggi.
c.
Terletak di antara
dua samudera.
d.
Dihembus angin muson
barat.
§ Jenis-jenis Hujan :
a.
Hujan Zenithal (Hujan
Konveksi). Hujan yang disebabkan karena uap air naik secara vertikal. Hal ini
disebabkan karena adanya pemanasan matahari dalam jumlah besar sehingga udara
renggang kemudian uap air naik biasanya terjadinya di daerah tropis (equator).
b.
Hujan Orografis
(Hujan Gunung). Hujan yang terjadi di lereng gunung.
c.
Hujan Frontal (Hujan
Depresi). Hujan yang terjadi pada bidang front, yang mana masa udaranya panas
naik ke atas massa udara dingin. Hujan frontal sering terjadi di daerah lintang
sedang.
d.
Hujan Sinklonal.
Hujan yang terjadi karena udara panas naik dan disertai angin siklon. Hujan
siklonal terjadi di daerah sedang.
e.
Hujan Musim. Hujan
yang terjadi karena angin muson yang lembab naik ke darat atau pegunungan.
·
Angin
§ Angin: udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi →
rendah. Alat pengukur kecepatan angin: anemometer.
§ Hukum Buys Ballot: Angin bergerak dari daerah bertekanan
udara maksimum ke daerah bertekanan udara minimum. di belahan bumi utara angin
dibelokkan ke kanan dan di belahan bumi selatan, angin dibelokkan ke kiri.
Penyimpangan ini disebabkan oleh perputaran bumi pada porosnya (rotasi bumi)
yang disebut gaya coriolis.
§ Gerakan udara, ada 3 (tiga), yaitu (1) konveksi adalah
perpidahan udara secara vertikal, (2) adveksi, adalah gerakan udara secara
horizontal dan (3) turbulensi, adalah gerakan udara yang tidak teratur.
§ Jenis-jenis angin :
a.
Angin Pasat : Angin
yang berhembus terus-menerus dari maksimum subtropik utara dan selatan menuju
khatulistiwa dan berbias menurut hukum Buys Ballot.
b.
Angin Muson : Angin
yang berganti arah setiap enam bulan sekali.
c.
Angin darat, laut,
gunung, lembah :
§ Angin darat, bertiup malam hari.
§ Angin laut, bertiup siang hari.
§ Angin gunung, bertiup malam hari.
§ Angin lembah bertiup siang hari.
d.
Angin fohn : angin
yang tidak menganduang uap air, sehingga panas dan kering, contoh: Angin
gending di Probolinggo dan Pasuruan, Angin bohorok di Deli Serdang, Angin brubu
di Sulawesi Selatan, Angin kumbang di Cirebon, dan Angin Wambrau di Pulau Biak
dan Papua.
·
Tekanan udara
§ Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara
(karena beratnya) kepada setiap luas 1 cm2 bidang datar di permukaan bumi
sampai batas atmosfer. Alat pengukur tekanan udara disebut barometer. Semakin
tinggi tempat semakin kecil tekanan udaranya.
·
Penyinaran matahari
§ Penyinaran matahari: intensitas sinar matahari yang jatuh ke
bumi. Alat pengukur besarnya penyinaran matahari disebut solarimeter.
·
Awan
§ Udara di sekeliling kita banyak mengandung uap air. Tidak
terhitung banyaknya gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara
terus-menerus dan menyebabkan partikel-partikel air terangkat ke langit.
Partikel-partikel yang disebut dengan aerosol inilah yang berfungsi sebagai
perangkap air dan selanjutnya akan membentuk titik-titik air. Selanjutnya
aerosol ini naik ke atmosfer, dan bila sejumlah besar udara terangkat ke
lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan mengalami pendinginan dan selanjutnya
mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil dari uap air dalam udara yang
mengembun inilah yang terlihat sebagai awan. Makin banyak udara yang mengembun,
makin besar awan yang terbentuk.
§ Jenis-jenis awan berdasarkan ketinggiannya dapat dilihat
pada gambar berikut.
·
Penggolongan Iklim
§ Iklim Menurut Garis Lintang
ü Iklim tropis = 0o–23½o LU/LS
ü Iklim subtropis = 23½o LU/LS – 35o LU/LS
ü Iklim sedang = 35o LU/LS – 66½o LU/LS
ü Iklim dingin (kutub) = 66½o LU/LS – 90o LU/LS
§ Iklim Koppen
§ Iklim A = iklim hujan tropis: Suhu rata-rata bulan di atas
18oC dan Hujan tahunan tinggi. Terbagi atas:
a.
Iklim Af = iklim
hujan hutan tropis.
b.
Iklim Am = iklim
muson.
c.
Iklim Aw = iklim
sabana.
§ Iklim B = iklim kering: tidak ada surplus air dan tidak
dijumpai sungai permanen. Terbagi atas:
a.
Iklim Bs = iklim
stepa
b.
Iklim Bw= iklim gurun
§ Iklim C = iklim hujan sedang: Bulan terdingin suhu rata-rata
di bawah 10oC, tetapi di atas (–3oC) dan Sekurang-kurangnya satu bulan suhu
rata-rata di atas 10oC. Terbagi atas:
a.
Iklim Cw = iklim
hujan sedang (musim dingin yang kering).
b.
Iklim Cf = iklim
hujan sedang, basah sepanjang tahun.
c.
Iklim Cs = iklim
hujan sedang, panas yang kering.
§ Iklim D = iklim hujan bersalju dingin: Suhu rata-rata pada
bulan terdingin di bawah –3oC dan Suhu rata-rata bulan terpanas di atas 10oC.
Terbagi atas:
a.
Iklim Df = iklim
hujan bersalju, basah sepanjang tahun.
b.
Iklim Dw= iklim hujan
bersalju, musim kering dingin.
§ Iklim E = iklim kutub (es): Suhu rata-rata pada bulan
terpanas di atas 10oC. Terbagi atas:
a.
Iklim ET = iklim
tundra (lumut).
b.
Iklim EF = iklim es
abadi.
c.
Iklim EH = iklim
daerah tinggi (lebih dari 300 m).
§ Penyebaran tipe iklim Koppen
a.
Iklim Af =Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Irian Jaya.
b.
Iklim Am = Jawa Tengah, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan
Tenggara, Kepulauan Arum, Kepulauan Kai dan Irian Jaya bagian selatan.
c.
Iklim Aw = sebagian
Jawa Tengah bagian timur Jawa Timur dan Nusa Tenggara.
d.
Iklim Cf = Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi dan Irian Jaya.
e.
Iklim Cw = di
pegunungan-pegunungan Jawa Timur dan Irian Jaya.
f.
Iklim D = di pegunungan
salju Iran Jaya.
g.
Iklim E = di Irian
Jaya dan puncak-puncak gunung tinggi.
§ Iklim Menurut Junghuhn
Junghuhn membagi daerah pegunungan di Jawa menjadi 4 daerah:
a.
Zona panas = 0–650 m.
Jenis vegetasi : jagung, padi, kelapa dan tebu.
b.
Zona sedang = 650–1500
m. Jenis vegetasi: sayur-sayuran, buah-buahan, kopi, kina, teh tembakau,
coklat.
c.
Zona sejuk =
1500–2500 m. Jenis vegetasi : pinus dan cemara.
d.
Zona dingin = lebih
dari 2500. Jenis vegetasi : lumut.
Klasifikasi iklim menurut Junghuhn didasarkan pada
ketinggian tempat dan vegetasi.
§ Klasifikasi Menurut Schmidt-Ferguson
Pada tahun 1951 Schmidt-Ferguson mengadakan pembagian iklim
di Indonesia berdasarkan sifat basah dan keringnya bulan (curah hujan). Dalam
pembagian iklim digunakan simbol huruf A-H.
Untuk menentukan perbandingan bulan kering dan bulan basah
digunakan rumus:
Keterangan:
a.
Bulan kering = bulan
yang rata-rata curah hujannya kurang dari 60 mm.
b.
Bulan lembab= bulan
yang rata-rata curah hujannya antara 60–100 mm.
c.
Bulan basah = bulan
yang rata-rata curah hujannya lebih dari 100 mm.
§ Iklim Fisis
Iklim fisis ialah iklim suatu daerah yang dipengaruhi oleh:
a.
Permukaan bumi.
b.
Angin panas dan
dingin.
c.
Arus panas dan
dingin.
d.
Relief bumi.
·
Perubahan Iklim
Global dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
§ Adanya perubahan kondisi iklim dunia terutama meningkatnya
temperatur di bumi salah satunya disebabkan oleh aktivitas manusia yang berupa
meningkatnya kadar CO2 karbondioksida sebagai hasil pembakaran fosil (sisa-sisa
tumbuh-tumbuhan, di samping CO2, unsur kimia yang dapat menyebabkan terjadinya
green house effect (efek rumah kaca) yaitu: chloroflorocarbons (CFC), methane
(CH4), nitrous oksida (N2O), ledakan nuklir dan ledakan gunung api.
§ Dampak perubahan iklim global:
a.
Menaikkan suhu
permukaan bumi.
b.
Permukaan air laut
naik.
c.
Kutub utara dan kutub
selatan mencair.
d.
Banjir di daerah
pantai.
e.
Adanya penyusupan air
asin ke dalam air tanah dan sungai.
Out Of Topic Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon